Senin, 16 Januari 2012

KEPEMIMPINAN


                              Definisi
        Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau                            pemimpin,mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

       

Tipe - Tipe Kepemimpinan

Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
  1. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
  2. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
  3. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
  Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
   
 Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.  
  1. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
  2. Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
  3. Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.

Tipe PaternalistikTipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

3.      TEORI KEPEMIMPINAN
      Teori memasukkan empat tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin yaitu :: 

        1.   Teori Ssifat Kepemimpinan
      Analisis ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi atau dukungan masyarakat. Keith Davis mengintisarikan ada empat ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu .
      
        2.   Teori Kelompok
       Teori Kelompok dalam kepemimpinan (group theory of leadership) dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. 
      
        3.   Teori Situational/Contigency
     Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektivitas kepemimpinan yang dikenal sebagai contigency model of leadership effectiveness yang menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menguntungkan atau menyenangkan, situasi-situasi tersebut digambarkan dalam tiga dimensi empirik yaitu
      
        4. Teori Path-Goal
        Teori ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan terutama perilaku
       pemimpin terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksaan kerja. 
      
        5. Teori Genetis / Keturunan
        Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made".        Bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karen ia telah dilahirkan menjadi pemimpin. Dalam keadaan bagaimanapun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin. Seseorang dapat menjadi pemimpin karena keturunan atau warisan. Karena orang tuanya seorang pemimpin maka     anaknya otomatis akan menjadi pemimpin menggantikan orang tuanya, seolah-olah seseorang menjadi pemimpin karena ditakdirkan. (Wursanto, 2003:199)
      
        6. Teori Social
        Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", maka teori sosial mengatakan sebaliknya yaitu "Leaders are made not born". 
   Penganut-penganut teori ini mengatakan bahwa setiap orang dapat menjadi pemimpin apabila ia diberi pendidikan dan kesempatan.

        7. Teori Ekologis / Bakat
    Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori genetis dan sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori social dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa factor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik. Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori social.

        8. Teori Kelebihan
      Yang beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin apabila ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup tiga hal, pertama; kelebihan ratio, ialah kelebihan menggunakan pikiran, kelebihan dalam pengetahuan tentang hakikat tujuan dari organisasi, dan kelebihan dalam memiliki pengetahuan tentang cara-cara menggerakkan organisasi, serta dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, Kedua; Kelebihan Rohaniah, berarti seorang pemimpin harus mampu menunjukkan keluhuran budi pekertinya kepada para bawahan. Seorang pemimpin harus mempunyai moral yang tinggi karena pada dasarnya pemimpin merupakan panutan para pengikutnya. Segala tindakan, perbuatan, sikap dan ucapan hendaknya menjadi suri tauladan bagi para pengikutnya, Ketiga, Kelebihan Badaniah; Seorang pemimpin hendaknya memiliki kesehatan badaniah yang lebih dari para pengikutnya sehingga memungkinkannya untuk bertindak dengan cepat. Akan tetapi masalah kelebihan badaniah ini bukan merupakan faktor pokok. (Wursanto, 2003: 197-198). 
      
         9.Teori Kharismatik
        Seseorang menjadi pemimpin karena mempunyai karisma (pengaruh) yang sangat                     besar. Karisma itu diperoleh dari Kekuatan Yang Maha Kuasa. Dalam hal ini ada suatu kepercayaan bahwa orang itu adalah pancaran Zat Tunggal, sehingga dianggap mempunyai kekuatan ghaib (spranatural power). Pemimpin yang bertipe karismatik biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar. (Wursanto, 2003: 199).


sumber;


MANAJEMEN KONFLIK DAN KOMUNIKASI

1.       DEFINISI
      

    Komunikasi adalah Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

2.    
      UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI


3.    HAMBATAN HAMBATAN KOMUNIKASI

      Hambatan Komunikasi yang saya jabarkan adalah "Hambatan umum yang terjadi dalam komunikasi sehari-hari".

Berikut adalah beberapa "Hambatan Komunikasi" yang sering terjadi.
1.               Penerima cendrung hanya mendengarkan apa yang diharapkan.Maksudnya adalah dalam sebuah komunikasi sering kali informasi yang disampaikan tidak diserap effektif oleh penerima, disebabkan sipenerima informasi tidak terlalu tertarik dengan informasi yang disampaikan.
2.                   Adanya perbedaan persepsi antara pengirim dan penerima.
Kondisi ini bisa terjadi disebabkab oleh beberapa sebab, seperti penerima hanya menangkap atau menyerah hanya sebagian dari sebuah informasi utuh.
3.                   Penerima menilai sumber berita. Sering kali terjadi penerima terlalu selektif dalam menilai sumber berita. Jika sumber berita dari sumber yang diragukan maka penerima akan mengabaikan informasi yang diterima. Walaupun informasi yang disampaikan adalah betul.
4.                   Pengirim tidak memperhatikan bahasa non verbal. Terkadang suatu informasi yang tidak ditegaskan dengan bahasa non verbal(gerak tubuh, penekanan intonasi dll) bisa menyebabkan komunikasi jadi salah persepsi.
5.                   Media komunikasi yang tidak tepat. Kesalahan dalam memilih atau pemakaian media informasi bisa menyebabkan suatu informasi menjadi tidak diserap dengan effektif.
6.                   Pengirim tidak menggunakan kata-kata yang tepat. dimana Penggunaan kata-kata yang tidak tepat juga merupakan penghambat dalam komunikasi. Pemilihan kata yang tidak sesuai bisa menyebabkan penafsiran yang berbeda dari tujuan suatu informasi.

4.   
           KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :

1.Dari segi sifatnya :

a. Komunikasi Lisan è komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara 
cth: ngobrol, presentasi
b. Komunukasi Tertulis è komunikasi melalui tulisan 
Cth: sms, email , 
c. Komunikasi Verbalè komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: ngobrol, curhat
d. Komunikasi Non Verbalèkomunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: orang yang grogi gemetar tubuhnya

2. Dari segi arahnya :

a. Komunikasi Ke atas è komunikasi dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke bawahè komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal è komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arahè pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e. Komunikasi Dua Arah èberbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3. Menurut Lawannya :

a. Komunikasi Satu Lawan Satu è berbicara dengan lawan bicaras yang sama
banyaknya cth:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)‏è berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Cth: introgasi maling dengan kelompok hansip
c. Kelompok Lawan Kelompokè berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Cth: debat partai politik.

4.Menurut Keresmiannya :

a. Komunikasi Formalè komunikasi yang berlangsung resmi.cth: rapat pemegang saham.
b. Komunikasi Informalèkomunikasi yang tidak resmi, cth : berbicara antara teman.

sumber ;


MACAM-MACAM ORGANISASI DAN SEGI TUJUAN

Berbagai organisasi-organisasi memiliki karakteristik yang beraneka ragam yang dapat menghasilkan keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan untuk mendapatkan tujuan dari unit bisnis atau organisasi tersebut. 


1. Organisasi NIAGA 
    Organisasi niaga ini adalah salah satu organisasi yang tujuannya untuk memperoleh keuntungan. 
macam-macamnya yaitu : 

1. Perseroan Terbatas (PT)
2. Perseroan Komanditer (CV)
3. Firma (FA)
4. Koperasi
5. Join ventura
6. Trus
7. Kontel
8. Holding Company


2. Organisasi SOSIAL 

   Organisasi sosial adalah perkumpulan orang yang dibentuk oleh masyarakat dalam bentuk perkumpulan sosial baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Organisasi sosial ini berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat untuk membangun bangsa dan negara agar menjadi lebih baik lagi.

Ciri-ciri organisasi sosial
a. Rumusan batasan-batasan operasional dari suatu organisasi jelas
b. Menetapkan para anggotanya secara formal
c. Memiliki identitas yang jelas

3. Organisasi Regional dan Internasional
    Organisasi regional adalah organisasi yang ruang lingupnya lebih luas, namun hanya wilayah – wilayah Negara tertentu saja yang terlibat didalam oganisasi ini. Berbeda dengan Organisasi Internasional, organisasi ini memiliki ruang linkup lebih besar daripada Organisasi Regional, Organisasi Internasional wilayah yag terlibat didalamnya mencakup seluruh Negara di dunia.
Contoh organisasi regional adalah ASEAN, karena pada organisasi ini hanya untuk negara – negara yang berada di Asia Tenggara saja. Sedangkan organisasi Internasional adalah PBB, karena organisasi ini bersifat terbuka untuk seluruh negara – negara di dunia. 

sumber ;

id.wikipedia.org/

Rabu, 11 Januari 2012

TATTOO

Sejarah Tato

Kata “tato” berasal dari kata Tahitian / Tatu, yang memilki arti : menandakan sesuatu. Rajah atau tato adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen mikro. Rajah dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Rajah pada manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara rajah pada hewan umumnya digunakan sebagai identifikasi.
Rajah merupakan praktik yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia, Filipina, Kalimantan,Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar (lukisan) pada bagian (anggota) tubuh.
Keberadaan merajah tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata rajah tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tato ditemukan untuk pertama kalinya pada sebuah mumi yang terdapat di Mesir. Dan konon hal itu dianggap yang menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya suku Dayak di Kalimantan.
Tato dibuat sebagai suatu symbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.

Teknik Pembuatan Tatto
Ada berbagai cara dalam pembuatan tato, seperti menggunakan tulang binatang sebagai jarum yang dapat dijumpai pada orang-orang Eskimo, Suku Dayak dengan duri pohon jeruk, dan ada pula yang menggunakan tembaga panas untuk mencetak gambar naga di kulit seperti yang dapat ditemui di China.
Jauh berbeda dengan sekarang. Saat ini, terutama di kalangan masyarakat perkotaan, pembuatan tato ditakukan dengan mesin listrik. Mesin ini ditemukan pada tahun 1891 di Inggris. Kemudian zat pewarnanya menggunakan tinta sintetis (tinta khusus tato). Bahkan, perusahaan Freedom-2 di Philadelphia telah menemukan serangkaian produk tinta yang lebih aman di kulit. Produk ini sudah disetujui Badan Urusan Makanan dan Obat-Obatan AS (FDA) untuk digunakan dalam dunia kosmetik, makanan, obat, dan peranti kedokteran - yang tentunya aman untuk tato.
Bukannya tidak sakit dalam proses membuat tato, rasa sakit pasti dialami ketika membuat tato di tubuh, namun karena nilai yang tinggi dari tato itu sendiri, dan harga diri yang didapatkan, maka rasa sakit itu tidak dianggap masalah.
Ada berbagai jenis dan ragam bentuk tato, tergantung dengan apa yang dipercaya oleh suku-suku bersangkutan, dan di setiap daerah umumnya memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang tato, meski pada prinsipnya hampir sama.

Efek Samping
1. Alergi
Penggunaan peearna pada saat menato bisa menyebabkan reaksi berupa alergi pada kulit. Biasanya akan ada rasa gatal pada bagian yang ditato. Jangan di kira ini hanya berlangsung sesaat, tapi hal ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
2. Infeksi
Penggunaan peralatan Tatto yang kurang bersih bisa menimbulkan infeksi pada kulit tandanya seperti kulit memerah, bengkak, sakit dan bernanah.
3. Benjolan Pada Kulit
Benjolan yang berada di sekitar area tato disebut dengan granulomas, tak hanya itu saja ternyata Tato juga mendorong pertumbuhan keloid atau jaringan kulit tambahan yang tumbuh dibekas luka.
4. Penyakit yang dibawa dari darah
Jika peralatan kurang steril juga bisa menyebabkan tertular penyakit yang dibawa dari darah, contohnya HIV, tetanus dan lain-lain.
5. Komplikasi MRI
Tato bisa menimbulkan bengkak atau kulit terbakar saat orang yang ditato menjalani pemeriksaan MRI. Pemeriksaan MRI ini menggunakan medan magnetik kuat dengan teknologi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambaran detail dari organ dan jaringan lunak dalam tubuh lainnya.

Sepak Terjang Tato di Indonesia
Pada sistem budaya yang bertainan, tato mempunyai makna dan fungsi yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri, pernah ada masa di mana tato dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Orang-orang yang memakai tato dianggap identik dengan penjahat, gali, dan orang nakal. Pokoknya golongan orang-orang yang hidup di jalan dan selalu dianggap mengacau ketentraman masyarakat.Anggapan negatif seperti ini secara tidak langsung mendapat "pengesahan" ketika pada tahun 1980-an terjadi penembakan misterius terhadap ribuan gali (penjahat kambuhan) di berbagai kola di Indonesia. Mantan Presiden Soeharto dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (PT. Citra Lamtorogung Persada, Jakarta, 1989), mengatakan bahwa petrus (penembakan misterius) itu memang sengaja dilakukan sebagai treatment, tindakan tegas terhadap orang-orang jahat yang suka mengganggu ketentraman masyarakat.Tidak semua orang bertato itu penjahat memang. Tapi mengapa sampai terjadi generalisasi seperti itu? Apa kira-kira dasar atasannya? Apakah dulu kebetulan pernah ada seorang penjahat besar yang punya tato dan itu lalu dipakai sebagai ciri untuk menggeneralisasi bahwa semua orang yang bertatto pasti penjahat juga? Sayangnya belum ada studi mendalam yang bisa menguak pergeseran makna tato dari ukiran dekoratif sebagai penghias tubuh dan simbol-simbol tertentu menjadi tanda cap bagi para penjahat.
Belum lagi adanya unsur agama Islam yang mengatakan kalau tato itu haram hukum nya bagi seorang muslim.Maka memakai tato sama dengan memberontak terhadap tatanan nilai sosial yang ada, sama dengan membebaskan diri terhadap segala tabu dan norma-norma masyarakat yang membelenggu.
Pada era abad 21 ini, masyarakat Indonesia sudah dapat menerima tato sebagai suatu bentuk seni meskipun tetap ada kesan negatif bagi pengguna tato.Kita tak pernah bagaimana nasib tato dan pemakai tato ke depannya.Tapi kita mengetahui dengan jelas bahwa 'Tattoo is not crime'.











ORGANISASI MASYARAKAT

Tulisan saya kali ini membahas tentang organisasi masyarakat atau yang lebih sering disebut dengan 'ORMAS' .Saya menulis tentang ormas karena belakangan ini ormas sudah semakin banyak terbentuk di tengah-tengah masyarakat.Seperti yang kita ketahui ,ormas sangat berpengaruh terhadap masalah sosial di masyarakat .Apakah sebenarnya ormas itu?Berikut pengertian ,proses terbentuk nya ,ciri-ciri serta alasan berorganisasi masyarakat .


Pengertian
Organisasi Masyarakat adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.


Proses Terbentuknya Organisasi Masyarakat
Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.

Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
  1. Diketahui
  2. Dipahami dan dimengerti
  3. Ditaati
  4. Dihargai
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.

Ciri-Ciri Organisasi Masyarakat
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
  4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
  1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
  3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

Alasan Berorganisasi Masyarakat
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi: a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi. b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu: 1) Dapat memperbesar kemampuannya 2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi. 3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Tipe Organisasi Masyarakat
1.Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
2.Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. 

Sekian tulisan saya.Semoga bermanfaat.
sumber ; wikipedia