Selasa, 24 Mei 2011

Sejarah Halloween

Kali ini saya akan membahas salah satu tradisi budaya barat yang kita kenal sebagai HALLOWEEN .Mungkin agak berbeda dari tulisan saya yang sebelum-sebelum nya .Tapi berhubung ini juga salah satu kebudayaan dunia dan juga sebagai pengetahuan .Tentu tidak salah dan mungkin akan disenangi si pembaca . hehehe .
Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara. Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili." Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun.
Halloween identik dengan setan penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween.
Halloween berasal dari festival Samhain (dari bahasa Irlandia Kuno samain) yang dirayakan orang Kelt zaman kuno. Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim panen dalam kebudayaan orang Gael, dan kadang-kadang disebut "Tahun Baru Kelt". Orang Kelt yang menganut paganisme secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Sewaktu merayakan festival, orang Gael menyalakan api unggun untuk membakar tulang-tulang dari hewan yang mereka sembelih. Orang Gael mengenakan kostum dan topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.

Asal usul istilah

Halloween merupakan kependekan dari All Hallows' Even (eve dan even sama-sama berarti petang/malam) yang berarti malam sebelum hari raya All Hallowyang sekarang disebut Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints Holy Day). Huruf "n" di akhir kata Halloween berasal dari kata even.. Pada zaman dulu, tanggal 1 November dipakai sebagai hari festival keagaamaan di berbagai tradisi paganisme Eropa  hingga Paus Gregorius III dan Paus Gregorius IV memindahkan perayaan All Saints' Day menurut kalender santo dari tanggal 13 Mei ke tanggal 1 November. Tanggal 13 Mei dulunya dirayakan sebagai hari raya paganisme untuk festival Lemuria.
Hari Raya Semua Orang Kudus ditentukan misionaris Kristen bertepatan dengan hari raya pagan dengan alasan ingin orang pagan mempercayai agama Kristen. Hari Para Arwah (Day of the Dead) yang merayakan kedatangan arwah sanak keluarga dan kerabat kembali ke bumi sampai sekarang masih diperingati di beberapa negara seperti di Brazil, Meksiko, dan Filipina.

Simbol Halloween
Simbol Halloween yang dimengerti secara universal adalah labu yang diukir membentuk wajah "menyeramkan" yang disebut Jack-o'-lantern. Di dalam Jack-o'-lantern biasanya diletakkan lilin menyala atau lampu agar terlihat lebih seram di tempat gelap.
Di Amerika Serikat, lentera Jack-o'-lantern sering diletakkan di depan pintu masuk rumah sesudah hari mulai gelap. Tradisi mengukir Jack-o'-lantern berasal dari Amerika Utara yang banyak menghasilkan labu berukuran besar.
Simbol-simbol perayaan Halloween menggambarkan keadaan alam di musim gugur, termasuk labu hasil panen dan orang-orangan sawah sebagai penjaga hasil panen.



Pandangan Iman Kristen terhadap Halloween
Dalam menanggapi halloween, gereja-gereja terbagi ke dalam dua kelompok. Kelompok yang pertama menganggap bahwa halloween adalah suatu perayaan yang patut ditolak, karena kegiatan halloween merupakan perayaan terhadap hari setan. Kelompok kedua beranggapan bahwa halloween adalah suatu perayaan yang boleh dirayakan karena tujuan dari perayaan itu adalah untuk bersenang-senang saja.
Sebagai orang Kristen, kita memang harus selalu berpegang kepada prinsip Alkitab. Mengenai halloween, Alkitab tidak membahasnya karena Alkitab telah ada berabad-abad sebelum halloween ada. Akan tetapi, Alkitab berbicara mengenai penyihir, setan, dan agama-agama berhala. Alkitab menegaskan dengan jelas bahwa Allah tidak berkompromi terhadap penyihir, setan, dan penyembahan-penyembahan berhala.
Dengan demikian, bolehkah kita sebagai anak-anak Tuhan merayakan halloween? Atau bolehkah kita mengijinkan anak-anak kita untuk merayakan halloween sekedar untuk bersenang-senang saja?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, marilah kita mengingat apa yang menyebabkan munculnya perayaan halloween. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, perayaan halloween merupakan perayaan di mana bangsa Gael membuat api unggun, kemudian melempar tulang-tulang ternak yang telah disembelih ke dalam api tersebut, dan memakai topeng dan kostum yang menyerupai roh jahat dengan tujuan untuk menghidari penyakit yang berasal dari roh-roh jahat yang berkeliaran pada malam tanggal 31 Oktober.
Di zaman sekarang, orang-orang juga merayakan halloween dengan mengenakan kostum yang menyerupai makhluk-makhluk gaib. Memang sebagian besar orang-orang modern merayakan halloween dengan tujuan untuk besenang-senang, akan tetapi kita sebagai anak-anak Tuhan tidak boleh mengesampingkan kepercayaan bangsa Gael yang melatarbelakangi munculnya perayaan halloween.
Mereka merayakan halloween dengan maksud agar mereka tidak dikenai penyakit oleh setan, sehingga mereka mengenakan kostum-kostum. Apabila kita merayakan haloween maka kita sudah mengadopsi perayaan bangsa Gael.
Kemudian yang dikuatirkan adalah apabila kita mengenakan kostum makhluk-makhluk gaib, setan dapat merasuki kita melalui medium kostum tersebut. Karena dengan mengenakan kostum, tentu saja kita akan bertingkah laku sesuai dengan kostum kita supaya karakter dari kostum tersebut nampak. Misalnya kita memakai kostum penyihir, pasti kita akan bergaya seperti penyihir, tertawa seperti penyihir, bahkan kita akan berlagak untuk “menyihir” seseorang seakan-akan kita memiliki kekuatan sihir. Dengan bertingkah laku demikian, tidak tertutup kemungkinan kita membuka celah bagi setan untuk merasuki kita
Dan itulah sejarah halloween .Unik bukan?Tapi tentu lebih banyak keunikan budaya dari negeri tercinta Indonesia .Jadi sebaiknya kita menjaga dan terus melestarikan budaya kita agar orang luar tahu betapa indah nya kebudayaan Indonesia . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar